Sifat Benci

sifat benci

Sifat benci biasanya berawal dari rasa takut, marah dan rasa terluka yang kita dapatkan. Setelah itu, sifat benci bisa berubah menjadi kebencian apabila tidak terkendali. Di dalam kehidupan biasanya masalah dan cobaan kerap datang dan pergi silih berganti, benci merupakan salah satunya.

Ada yang memercayai bahwa kehidupan seperti roda berputar, kadang berada di atas dan tak jarang berada di bawah. Kehidupan di dunia ini pun tak selalu buruk atau selamanya indah.

Berbicara mengenai kehidupan seperti roda yang berputar, pernahkah mengalami hal yang tidak diinginkan dan berujung dengan hal yang tidak diharapkan?

Sayangnya, tidak semua orang mampu mengendalikan emosi ketika hal buruk menghampiri. Kurangnya kemampuan untuk mengendalikan emosi dan situasi bisa membuat segalanya memburuk.

Tak ayal ada orang yang kerap mengambil keputusan ketika dalam keadaan emosi dan marah. Cukup berbahaya apabila hal tersebut tidak segera teratasi, bisa jadi orang tadi akan membenci apapun yang mereka lihat.

Pengertian

Menurut KBBI, benci merupakan kata sifat dengan pengertian sangat tidak suka. Turunan dari kata benci yaitu membenci, membenci kan, pembenci dan kebencian.

Sedangkan menurut Wikipedia, benci atau kebencian merupakan sebuah emosi yang sangat kuat dan melambangkan tidak suka kita terhadap seseorang, sebuah hal, barang atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurkan dan menghilangkan.

Mengapa membenci

Mengutip dari health.detik.com, peneliti mengungkapkan bahwa rasa benci berasal dari beberapa daerah otak yang menjadi aktif. Ilmuwan berhasil menemukan dasar-dasar neurologis dari kebencian.

Hasil penelitian menemukan ada ‘Sirkuit (lingkaran) kebencian’ di otak yang melibatkan beberapa daerah di otak menjadi lebih aktif seperti medial frontal gyrus, putamen kanan, premotor cortex dan medial insula.

Menghapus sifat benci

Layaknya sebuah virus yang tertinggal dan tidak bisa pergi dari dalam tubuh manusia, sifat benci pun tidak berbeda jauh dengan virus tadi. Mereka akan selalu ada di dalam memori otak dan bersiap kembali muncul kemudian mengganggu kesehatan pikiran.

Berikut ini tips menghilangkan sifat benci dari dalam diri dapat dilakukan apabila sewaktu-waktu kembali mengganggu.

Ingat siapa Tuhan kita

Tidak semua orang bersifat religius dan bisa menerima cara yang satu ini, tapi tidak ada salahnya mencoba. Karena dengan mengingat siapa Tuhan kita dapat membuat hati merasa aman dan tenteram.

Yakin dan percaya lah bahwa akan mendapat perlindungan setiap kali mengingat nama-Nya. Semoga dengan cara ini berhasil membuat tenang dan lupa akan kebencian yang sempat mengganggu juga lebih mencintai diri sendiri.

Mencintai diri sendiri

Apabila cara pertama belum berhasil maka patut mencoba cara kedua, belajar mencintai diri sendiri.

Sifat benci bisa muncul ketika melihat kekurangan orang lain, maka dari itu dengan mencintai diri sendiri semoga dapat memahami apa yang dimiliki dan lebih bersyukur.

Karena dengan bersyukur dapat menjadikan hati tenang, kemudian semoga dengan bersyukur dapat menjauhkan dari penyakit hati dan menjadikan hidup lebih berkah dengan berpikir positif.

Berpikir positif

Habis gelap terbitlah terang dan ada pelangi setelah hujan merupakan kutipan yang pas untuk situasi seperti ini. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi belajar dari kesalahan di masa lalu masih dapat dilakukan.

Jangan biarkan amarah di masa lalu menyelimuti hati dan mari berpikir positif. Karena dengan berpikir positif ternyata dapat memperkuat sistem imun tubuh dan mengalahkan berbagai penyakit hati.

Selain itu, berpikir positif juga dapat membuat lebih tangguh dan mengatasi stres dengan lebih baik.

Mari berbahagia

Happiness only real when shared, mengutip dari film Into the Wild karya Sean Penn. Kebahagiaan terasa nyata ketika berbagi dengan orang lain, lebih kurang seperti itu kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa.

Percayalah bahwa tiada seorang pun yang dapat hidup sendiri di dunia ini, siapapun pasti butuh bantuan orang lain dan bisa jadi bantuan itu datang dari seseorang yang dibenci. Maka dari itu berpikir panjang merupakan hal yang harus selalu dilakukan di dalam kehidupan.

Penutup

Kehidupan tidak akan pernah berubah menjadi baik apabila tidak berpikir, berkata dan berbuat yang baik. Siapapun pasti menginginkan kehidupan yang tentram dan sejahtera.

Semua berawal dari diri sendiri, setiap orang merasakan kehidupannya masing-masing.

Tinggalkan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.